Tari Pendet itu ASLI milik INDONESIA

belum lama ini negara kita tercinta, Indonesia, Kembali di "jajah" oleh negara tetangga, penjajahan ini berupa peng klaiman salah satu budaya asli Indonesia, Tari Pendet, oleh negara malaysia, padahal sudah jelas bahwa Tari Pendet itu berasal dari Bali, Indonesia. bukan malaysia

kasus ini muncul beberapa waktu lalu di sebuah stasiun TV. disana malaysia menggunakan tari pendet sebagai promosi visit year mereka, hal ini tentu saja membuat "panas" para seniman Indonesia terutama seniman bali.

Asal Mula Tari Pendet
Tari pendet sendiri di ciptakan oleh koreografer orang Indonesia asli, I Wayan Rindi. pada awalnya tari Pendet diperagakan di pura, tempat ibadat umat hindu Bali, Indonesia. sekali lagi bukan malayasia.

baca saja pernyataan wikipedia ini :
"Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi (? - 1967).

Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.

Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.

Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya."

Harapan SBY terhadap Kasus Tari Pendet
pernyataan juru bicara presiden, Andi Malarangeng mengatakan bahwa kasus tari pendet ini diharapkan oleh SBY dapat diselesaikan melalui eminent person group Indonesia-Malaysia.

”Yang jelas sudah ada eminent person group (EPG). Jadi Malaysia dan Indonesia mestinya, jika ada hal-hal semacam ini, bisa menyelesaikannya melalui EPG,” ujar Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/8).

EPG Indonesia terdiri atas Jenderal (Purn) Try Sutrisno (Ketua), Quraish Shihab, Musni Umar, dan Des Alwi Abubakar. Tujuan dari pembentukan EPG Indonesia dan Malaysia, menurut Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal, untuk mengkaji hubungan kedua negara secara keseluruhan dan mempelajari masalah-masalah yang kerap timbul di antara kedua negara.

Presiden Yudhoyono hari Selasa ini dijadwalkan akan menerima laporan resmi dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.

”Kalau tari pendet, semua orang sudah tahu itu berasal dari Bali. Mana mungkin itu dari tempat lain. Kalau tari Melayu, mungkin ada share culture. Namun, kalau tari pendet, ya enggak ada ceritanya bukan dari Bali,” ujar Andi.

selain andi menteri kebudayaan dan pariwisata, Jero Wacik mengatakan bahwa surat protes kepada pemerintah malaysia diantarkan secara langsug ke kuala lumpur, senin siang.

”Surat protes akan diantar langsung dengan didampingi Duta Besar RI di Malaysia ke Kementerian Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Budaya Malaysia,” kata Jero Wacik.

Seperti diberitakan, penayangan tari pendet dalam iklan ”Enigmatic Malaysia” di saluran televisi Discovery Channel untuk pariwisata Malaysia telah menimbulkan reaksi dari berbagai kalangan di Tanah Air. Bahkan, di Bali, puluhan seniman, Sabtu (22/8), melakukan protes. Protes dipimpin guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Wayan Dibia. Protes ini disampaikan kepada Ida Ayu Agung Mas, anggota Dewan Perwakilan Daerah, di Taman Budaya Denpasar.

Menurut Dibia kepada pers, tari pendet merupakan warisan budaya Bali secara turun-temurun. Berdasarkan pengamatan Dibia, penari pendet dalam iklan tersebut merupakan alumnus ISI Denpasar yang bernama Lusia dan Wiwik. Pengambilan gambar dilakukan dua tahun lalu.

Menurut Wacik, Pemerintah Indonesia dan Malaysia sebenarnya telah mempunyai perjanjian bilateral untuk menangani setiap sengketa yang timbul antara kedua belah pihak. Perjanjian ini dibuat tahun 2007.

Ini terjadi setelah tahun 2007 lagu ”Indang Sungai Garinggiang” ciptaan Tiar Ramon dari Minangkabau digunakan oleh delegasi kesenian Malaysia pada Asia Festival 2007 di Osaka, Jepang. Kemudian ”Rasa Sayange” asal Maluku digunakan untuk jingle Visit Malaysia 2007. Kemudian, klaim Reog Ponorogo di situs web pariwisata Malaysia.

”Untuk mata budaya yang grey area, kedua pihak sepakat saling memberi tahu dan meminta izin apabila digunakan dalam iklan komersial di setiap negara,”
kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.

reference : Kompas

image source : http://asiaaudiovisualrb09noorhidayah.wordpress.com/2009/06/15/7-tari-pendet-dari-kota-bali/

Label: edit post
0 Responses

Posting Komentar